Rabu, 25 November 2015

(TUGAS INDIVIDU) REVIEW JURNAL IT AUDIT



ANALISIS KINERJA SISTEM
( TUGAS INDIVIDU )
REVIEW JURNAL IT AUDIT





NAMA       : FERY TANJAYA
NPM           : 12111849
KELAS      : 4KA39




SISTEM INFORMASI
FAKULTAS ILMU KOMPUTER & TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2015





Saya akan mereview jurnal yang di tulis oleh bapak Isworo Nugroho (Fakultas teknologi Informasi, Univesitas Stikubank Semarang) pada tahun 2009  yang berjudul  “PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM AUDIT SISTEM INFORMASI KOMPUTERISASI AKUNTANSI”

       I.            Review Jurnal IT Audit

Didalam jurnal ini membahas tentang peranan IT dalam audit komputerisasi akuntansi di perkantoran dengan menggunakan data sekunder yang di ambil dari berbagai buku, penulis menuliskan jurnal ini secara terperinci dan lengkap. Latar belakang penulis menuliskan jurnal ini adalah adalah karena teknologi informasi atau Information Technology (IT) bisa dikatakan telah merasuki ke segala bidang dan ke berbagai lapisan masyarakat dalam kehidupan, terutama dalam bidang bisnis.
Di bidang bisnis, para users laporan keuangan dalam mengevaluasi kualitas laporan keuangan, mereka harus mengandalkan laporan auditor independen atas laporan keuangan yang diaudit untuk memastikan kualitas laporan keuangan yang bersangkutan. Namun pada kondisi di lapangan tidak banyak para auditor yang bisa memanfaatkan akses dari peranan teknologi informasi dalam mengaudit sistem informasi yang berbasis pada komputerisasi akuntansi baik pada saat input, proses sampai dengan output mengingat brainware dibidang auditor yang mengenal teknologi informasi masih relatif sedikit.
Peluang ini masih jarang diminati para programmer yang benar-benar memahami ilmu ekonomi dan akuntansi yang juga diberikan keahlian dalam bidang pemrograman komputer sehingga walaupun ada harga software program aplikasi yang digunakan untuk mengaudit tersebut masih relatif tinggi.

   II.            Rangkuman Isi Jurnal

Pengertian Audit menurut Arens yang diterjemahkan oleh Kanto Santoso, Setiawan dan Tumbur Pasaribu: ”Audit adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian bukti-bukti tentang informasi ekonomi untuk menentukan tingkat kesesuaian informasi ekonomi tersebut dengan kriteriakriteria yang telah ditetapkan, dan melaporkan hasil pemeriksaan tersebut”.

Komputerisasi yang berasal dari kata komputer (Computer) diambil dari bahasa latin ”Computare” yang berarti menghitung (to compute atau reckon).

Akuntansi (Accounting) menurut (Jerry J.Weygandt, Donald E. Kieso, Paul D. Kimmel, 1999): “Accounting is process of three activities : identifying, recording and communicating the economic events of an organization (business or non business) to interested users of the information.”

Audit Komputerisasi Akuntansi
Karakteristik sistem informasi komputerisasi akuntansi terdiri dari:
1)      Akuntansi yang berbasis pada system informasi komputerisasi akuntansi dapat menghasilkan buku besar yang berfungsi sebagai gudang data (data warehouse).
2)      Pemakai informasi akuntansi dapat memanfaatkan informasi akuntansi dengan akses secara langsung ke shared data base.
3)      Sistem informasi komputerisasi akuntansi dapat menghasilkan informasi dan laporan keuangan multi dimensi.
4)      Sistem informasi komputerisasi akuntansi sangat mengandalkan pada berfungsinya kapabilitas perangkat keras dan perangkat lunak.
5)      Jejak audit pada sistem informasi komputerisasi akuntansi menjadi tidak terlihat dan rentan terhadap akses tanpa izin.
6)      Sistem informasi komputerisasi akuntansi dapat mengurangi keterlibatan manusia, menuntut pengintegrasian fungsi, serta menghilangkan sistem otorisasi tradisional.
7)      Sistem informasi komputerisasi akuntansi mengubah kekeliruan yang bersifat acak ke kekeliruan yang bersistem namun juga dapat menimbulkan risiko kehilangan data.
8)      Sistem informasi komputerisasi akuntansi menuntut pekerja pengetahuan (knowledge worker) dalam pekerjaannya.

          Tujuan audit sistem informasi komputerisasi akuntansi adalah untuk mereview dan mengevaluasi pengawasan internal yang digunakan untuk menjaga keamanan dan memeriksa tingkat kepercayaan system informasi serta mereview operasional system aplikasi akuntansi yang digunakan.

III.            Peranan Teknologi Informasi Terhadap Audit Komputerisasi Akuntansi

Peranan teknologi informasi terhadap audit komputerisasi akuntansi dapat dilihat dari 3 sudut pandang, yaitu :
a)      Peranan Teknologi Informasi Terhadap Audit Komputerisasi Akuntansi dilihat dari prosedur audit. Peranan teknologi informasi terhadap audit sistem informasi komputerisasi akuntansi dilihat dari prosedur audit berkaitan dengan tipe konfigurasi sistem informasi computer yang digunakan oleh perusahaan.
Tipe konfigurasi sistem informasi komputer terdiri dari 2, yaitu:
1)      Lingkungan Sistem Informasi Komputer
Komputer mikro dikenal dengan computer pribadi (personal computer atau PC) umumnya digunakan oleh perusahaan kecil sebagai stand-alone workstation yang dioperasikan oleh satu atau beberapa pemakai pada waktu yang berbeda. Dalam perusahaan besar, komputer mikro umumnya digunakan sebagai intellegent terminal dalam local area network (LAN), Wide are network (WAN), atau dihubungkan dengan suaru computer pusat.
2)      Lingkungan Sistem Informasi Komputer On Line Computer System
Sistem komputer on-line adalah system komputer yang memungkinkan pemakai melakukan akses ke data dan program secara langsung melalui peralatan terminal. Sistem tersebut dapat berbasis mainframe computers komputer mini, atau struktur komputer mikro dalam suatu jaringan.

b)      Peranan Teknologi Informasi Terhadap Audit Komputerisasi Akuntansi dilihat dari pengendalian intern. Menurut SPAP dalam SA Seksi 314.4 No. 05- 09 pengendalian intern atas pengolahan komputer, yang dapat membantu pencapaian tujuan pengendalian intern secara keseluruhan, mencakup baik prosedur manual maupun prosedur yang didesain dalam program komputer. Proses pengendalian dalam lingkungan EDP terdiri atas:
Ø  Pengendalian umum:
1)      Pengendalian organisasi
2)      Pengendalian administratif
3)      Pengendalian pengembangan dan pemeliharaan sistem
4)      Pengendalian hardware dan software.
5)      Pengendalian dokumentasi
6)      Pengendalian keamanan.
Ø  Pengendalian aplikasi:      
1)      Pengendalian input
2)      Pengendalian pemrosesan
3)      Pengendalian output
Ada tiga metode yang digunakan dalam melaksanakan EDP Audit yakni:
1)        Audit Around The Computer
2)        Audit Through The Computer
3)        Audit With The Computer

c)      Peranan Teknologi Informasi Terhadap Audit Komputerisasi Akuntansi dilihat dari teknik-teknik audit dengan menggunakan Teknologi Informasi
Ada beberapa teknik yang dapat dilakukan dalam pemeriksaan EDP, antara lain:
1)      Pengujian dengan Data Simulasi
2)      Pemanfaatan Fasiltas Pengujian Secara
3)      Simulasi Paralel
4)      Pemasangan Modul Pemeriksaan
5)      Pemakaian Perangkat Lunak Khusus
6)      Metode Tracing
7)      Metode Pemetaan (Mapping)

IV.            Manfaat TABK (Teknik Audit Berbantuan Komputer)

TABK dapat digunakan dalam pelaksanaan berbagai prosedur audit berikut ini:
a)      Pengujian rincian transaksi dan saldo
b)      Prosedur review analitik
c)      Pengujian pengendalian (test of contro/) atas pengendalian umum sistem informasi komputer-seperti, penggunaan data uji untuk menguji prosedur akses ke perpustakaan program (program libraries).
d)     Pengujian pengendalian atas pengendalian aplikasi sistem informasi komputer seperti penggunaan data uji untuk menguji berfungsinya prosedur yang telah diprogram.
e)      Mengakses file, yaitu kemampuan untuk membaca file yang berbeda record-nya dan berbeda formatnya.
f)       Mengelompokkan data berdasarkan kriteria tertentu.
g)      Mengorganisasi file, seperti menyortir dan menggabungkan.
h)      Membuat laporan, mengedit dan memformat keluaran.
i)        Membuat persamaan dengan operasi rasional (AND; OR; =; < >; <; >; IF).

Kelebihan Dan Kekurangan

Ø  Kelebihannya : 
·         Beliau menuliskan isi  dari jurnal ini terperinci sehingga pembaca dapat semua yang mereka perlukan sesuai dengan judul. 
·         Pada jurnal beliau, beliau juga menyertakan gambar/ bagan sebagai ilustrasi.
Ø  Kekurangannya:
·         Beliau menuliskan jurnal ini dengan bahasa yang sulit dimengerti oleh masyarakat umum, sehingga harus dibaca perlahan lahan agar dapat dimengerti.

Kesimpulan 

Peranan Teknologi Informasi Terhadap Audit Sistem Informasi Komputerisasi Akuntansi dapat dilihat dari 3 sudut pandang yaitu:
1)      Dilihat dari prosedur audit
2)      Dilihat dari pengendalian intern
3)      Dilihat dari teknik-teknik audit dengan menggunakan teknologi informasi


Sumber Jurnal : http://www.unisbank.ac.id/ojs/index.php/fti2/article/view/274/425

Minggu, 01 November 2015

PELAYANAN PADA SISTEM TELEMATIKA



PELAYANAN PADA SISTEM TELEMATIKA


1.      Bidang Layanan Informasi
     Penggabungan dari telekomunikasi digital dan teknologi komputer untuk dapat memberikan informasi dan sebagai sarana komunikasi masyarakat agar individu dapat mengolah dan memanfaatkan informasi tersebut demi kepentingan hidup dan perkembangannya.
Contoh penggunaan layanan telematika pada bidang informasi :
Ø  Warung Telepon
Ø  Warung Internet
Ø  E-Commerce
Contoh layanan informasi:
Ø  Informasi cuaca
Ø  Hiburan dan m-commerce
Ø  Informasi layanan jalan raya

2.      Bidang Layanan Keamanan
     Layanan keamanan merupakan layanan yang menyediakan keamanan informasi untuk menjaga agar suatu data dalam jaringan tidak mudah hilang. Layanan itu sendiri terdiri dari enkripsi, penggunaan protocol, penentuan akses control dan auditin.
Contoh layanan keamanan yaitu:
Ø  Navigation assistant
Ø  Penggunaan Firewall dan Antivirus
Ø  Panggilan darurat (rumah sakit, kepolisian)
Ø  GPS, informasi keberadaan kendaraan

3.      Layanan Context Aware dan Event Base
     Context awareness adalah kemampuan sebuah sistem untuk memahami si user, network, lingkungan, dan dengan demikian melakukan adaptasi yang dinamis sesuai kebutuhan. Dengan adanya context aware maka user tidak perlu harus selalu memberi input yang banyak secara eksplisit untuk membuat komputer menjalankan tugasnya.
Contoh layanan context aware dan event base:
Ø   Layanan diagnosis kendaraan

4.      Layanan perbaikan sumber
     Yang dimaksud adalah layanan perbaikan dalam sumber daya manusia (SDM). SDM telematika adalah orang yang melakukan aktivitas yang berhubungan dengan telekomunikasi, media, dan informatika sebagai pengelola, pengembang, pendidik, dan pengguna di lingkungan pemerintah, dunia usaha, lembaga pendidikan, dan masyarakat pada umumnya.
Ø  Kebutuhan SDM dilihat dari bidang ekonomi
Pengembangan telematika ditujukan untuk peningkatan kapasitas ekonomi, berupa peningkatan kapasitas industri produk barang dan jasa.
Ø  Kebutuhan SDM dilihat dari bidang politik
Bagaimana telematika memberikan kontribusi pada pengembangan pelayanan publik sehingga menghasilkan dukungan politik.
Contoh layanan perbaikan sumber :
Ø  Layanan yellow pages (buku petunjuk)
Ø  Teknologi wireless

5.      Keuntungan telematika
a.       Manfaat internet dalam e-Business secara nyata dapat menekan biaya transaksi dalam berbisnis dan memberikan kemudahan dalam diversifikasi kebutuhan.
b.      Manfaat internet dalam e-Goverment bisa meningkatkan kinerja pemerintah dalam menyediakan informasi dan layanan untuk masyarakat.
c.      Dalam bidang kesehatan dan juga pendidikan secara nyata juga telah memberikan nilah tambah bagi masyarakat luas.
d.      Telematika cukup memberi warna tersendiri dalam perekonomian nasional. Ditandai dengan mulai maraknya sekelompok anak muda membangun bisnis baru menggunakan teknologi Internet, maka Indonesia tak ketinggalan dalam booming perdagangan elektronis / electronic commerce (e-commerce).
e.      Pembangunan sektor Telematika diyakini akan memengaruhi perkembangan sektor-sektor lainnya. Sebagaimana diyakini oleh organisasi telekomunikasi dunia, ITU, yang konsisten menyatakan bahwa dengan asumsi semua persyaratan terpenuhi, penambahan investasi di sektor telekomunikasi sebesar 1% akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 3%. Hipotesis ini telah terbukti kebenarannya di Jepang, Korea, Kanada, Australia, negara-negara Eropa, Skandinavia, dan lainnya.
f.       Sebagai core bisnis industry, perdagangan, efisensi dan peningkatan daya saing perusahaan

6.      Kerugian telematika
a.    Tindakan kejahatan yang dilakukan dengan menggunakan media internet, contohnya tindakan yang disebut carding, adalah cyber crime dengan cara mencuri data kartu kredit dari nasabah suatu bank, sehingga si pelaku carding (carder) dapat menggunakan data tersebut untuk keuntungan pribadi.
b.   Penyebaran virus atau malicious ware fraud atau penipuan yang menggunakan electronic mail sebagai alat penyebaran informasi bagi si penipu.
c.      Kejahatan Telematika sebagai Kejahatan Transnasional, Contoh kejahatan transnasional ini adalah human trafficking, penyelundupan orang, narkotika, atau teroris internasional.
d.     Kejahatan telematika merugikan individu. Misalnya lima orang hacker (penyusup) yang berada di Moskow telah mencuri sekitar 5400 data kartu kredit milik orang Rusia dan orang asing yang didapat dengan menyusup pada sistem komputer beberapa internet retailer.
e.      Kejahatan telematika merugikan perusahaan atau organisasi, Pada tahun 1995, Julio Cesar Ardita, seorang mahasiswa dari Argentina berhasil menyusup dan mengganti (cracking) data sistem yang ada di Fakultas Arts and Science Universitas Harvard.

f.  Kejahatan telematika merugikan Negara. Misalnya, serangan yang paling merugikan adalah pengrusakan yang dilakukan oleh hacker asing pada situs Kementrian keuangan Romania pada tahun 1999, sehingga merugikan pemerintah Romania milyaran dollar. Serangan ini dilakukan dengan mengganti besaran kurs mata uang Romania sehingga banyak pembayar pajak online yang terkecoh dengan data yang telah diganti tersebut. Hanya sayangnya, kejahatan ini tidak berlanjut ke pengadilan karena tidak adanya hukum yang mengatur kejahatan telematika yang bersifat internasional.


7.   Saran
     Telematika diciptakan dan dikembangkan manusia untuk mempermudah pekerjaan manusia dalam bidang apapun. Namun Untuk menunjang agar kemudahan layanan dari telematika ini pemerintah harus mengembangkan jaringan akses internet yang mudah sekalipun di daerah pelosok-pelosok desa seperti program internet masuk desa dan juga menyediakan wifi gratis di area-area publik agar lebih mengembangkan pengetahuan yang luas kepada masyarakat dan dapat memanfaatkan layanan yang di berikan oleh sistem telematika ini. Akan tetapi pemerintah juga harus memikirkan dampak negative dari layanan telematika yang telah di jabarkan dan mencarikan solusi agar meminimalisir danpak negative tersebut, dan juga memberikan pengawasan internet seperti pemblokiran situs-situs pornografi dan terlarang.


Referensi :