Minggu, 20 Oktober 2013

BAHASA SEBAGAI ALAT PENCARI KERJA



BAHASA SEBAGAI ALAT PENCARI KERJA


Sebagai manusia sosial, manusia selalu berinteraktif dengan manusia lain dengan menggunakan bahasa. Maka dari itu sudah dari jaman dahulu orang tua selalu mengajarkan bagaimana berbicara dan berbahasa dengan baik menurut adat lokasi setempat. Namun seiring berjalannya dengan waktu, dengan kemajuan zaman yang tak terelakan membuat manusia tidak hanya mendiami suatu tempat untuk menjalani hidup. Ledakan penduduk dan sulitnya mencari lapangan pekerjaan yang membuat manusia berpindah dari tempatnya menuju tempat dimana yang memiliki potensi untuk memajukan taraf hidupnya.

Disinilah akan terjadinya polemik baru bagi orang tersebut yang memang harus menguasai jenis bahasa di tempat yang akan disinggahinya. Kecakapan berbahasa dan pengusaan bahasa yang baik seharusnya sudah diajarkan pada seseorang dari sejak dini, agar nantinya tidak menjadi problema disaat ia dewasa nanti.

Menurut pendapat ahli bahasa adalah memiliki dua pengertian. Pertama, bahasa adalah alat yang dipakai untuk membentuk pikiran dan perasaan, keinginan dan perbuatan-perbuatan,  alat yang dipakai untuk mempengaruhi dan dipengaruhi. Kedua, bahasa adalah tanda yang jelas dari kepribadian yang baik maupun yang buruk, tanda yang jelas dari keluarga dan bangsa, tanda yang jelas dari budi kemanusiaan. Syamsuddin (1986:2).


A. Bahasa di dunia pendidikan

Dalam  dunia pendidikan berbahasa sudah masuk dalam kurikulum dasar bagi para siswanya, disana diajarkan bagaimana mengucapkan bahasa indonesia yang baik dan benar menurut EYD. Malah dewasa ini bukan hanya bahasa indonesia saja yang diajarkan pada anak didik, bahasa asing pun sudah diajarkan dan masuk kurikulum pendidikan, agar nantinya para siswa kelak dapat menjadi pribadi yang cakap dalam berbahasa dan mampu bersaing dengan orang-orang asing.

Bahasa tidak hanya secara lisan saja yang diajarkan, namun disini para siswa diajarkan bagaimana mengutaran bahasa secara tertulis. Mungkin bagi sebagian orang menganggap bahasa adalah suatu perilaku yang mudah karena dilakukan kita sehari-hari. Namun pada kenyataannya sedikit sekali dari kita yang mampu berbahasa dengan baik dan dengan sesuai penempatan yang baik.


B. Bahasa di dunia kerja

Sudah saya terangkan di artikel sebelumnya, bagaimana peranan bahasa dalam dunia kerja. Namun kali ini akan saya tambahkan poin-poin terpenting dalam peranan bahasa dalam dunia kerja.

Bila seseorang sudah menamatkan pendidikannya sudah secara harfiah orang tersebut mengimplementasikan ilmu yang sudah dia pelajari di sekolah ia terapkan pada masyarat atau dunia kerja. Bukan hanya secara kecerdasan ilmu pengetahuan saja yang dibutuhkan dalam mencari pekerjaan, namun kecakapan berbahasa dan intelektualitas sudah ada dalam poin bagi industri atau perusahaan dalam mencari calon tenaga kerjanya.

Apalagi bila industri atau perusahaan tersebut sudah berkancah di dunia internaional. Tentu bukan hanya berbahasa indonesia saja yang diperlukan namun kita harus mampu berbahasa asing. Karena tentu perusahaan tersebut sering berhubungan dengan orang asing dan lintas antar negara dalam mengembangkan bisnisnya.

Kecakapan dalam berbahasa asing juga dapat menjadi poin tersendiri bagi kita karena bukan tidak mungkin kita bisa mendapat promosi dari perusahaan di sekolahkan lagi di luar negeri.

Jika kita bekerja di suatu perusahaan jurnalistik, tentunya perusahaan menutut kita untuk dapat menyampaikan berita atau informasi yang isinya dapat diterima dan dimengerti oleh pembaca.

Maka oleh sebab itu pentingnya kecakapan berbahasa secara lisan ataupun tertulis dalam mencari pekerjaan.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar