BAHASA
SEBAGAI ALAT PENCARI KERJA
Sebagai manusia sosial,
manusia selalu berinteraktif dengan manusia lain dengan menggunakan bahasa.
Maka dari itu sudah dari jaman dahulu orang tua selalu mengajarkan bagaimana
berbicara dan berbahasa dengan baik menurut adat lokasi setempat. Namun seiring
berjalannya dengan waktu, dengan kemajuan zaman yang tak terelakan membuat
manusia tidak hanya mendiami suatu tempat untuk menjalani hidup. Ledakan
penduduk dan sulitnya mencari lapangan pekerjaan yang membuat manusia berpindah
dari tempatnya menuju tempat dimana yang memiliki potensi untuk memajukan taraf
hidupnya.
Disinilah akan
terjadinya polemik baru bagi orang tersebut yang memang harus menguasai jenis
bahasa di tempat yang akan disinggahinya. Kecakapan berbahasa dan pengusaan
bahasa yang baik seharusnya sudah diajarkan pada seseorang dari sejak dini,
agar nantinya tidak menjadi problema disaat ia dewasa nanti.
Menurut pendapat ahli bahasa
adalah memiliki dua pengertian. Pertama,
bahasa adalah alat yang dipakai untuk membentuk pikiran dan perasaan, keinginan
dan perbuatan-perbuatan, alat yang dipakai untuk mempengaruhi dan
dipengaruhi. Kedua, bahasa adalah tanda yang jelas dari kepribadian yang baik
maupun yang buruk, tanda yang jelas dari keluarga dan bangsa, tanda yang jelas
dari budi kemanusiaan. Syamsuddin (1986:2).
A.
Bahasa di dunia pendidikan
Dalam dunia pendidikan berbahasa sudah masuk dalam
kurikulum dasar bagi para siswanya, disana diajarkan bagaimana mengucapkan
bahasa indonesia yang baik dan benar menurut EYD. Malah dewasa ini bukan hanya
bahasa indonesia saja yang diajarkan pada anak didik, bahasa asing pun sudah
diajarkan dan masuk kurikulum pendidikan, agar nantinya para siswa kelak dapat
menjadi pribadi yang cakap dalam berbahasa dan mampu bersaing dengan
orang-orang asing.
Bahasa tidak hanya
secara lisan saja yang diajarkan, namun disini para siswa diajarkan bagaimana
mengutaran bahasa secara tertulis. Mungkin bagi sebagian orang menganggap
bahasa adalah suatu perilaku yang mudah karena dilakukan kita sehari-hari.
Namun pada kenyataannya sedikit sekali dari kita yang mampu berbahasa dengan
baik dan dengan sesuai penempatan yang baik.
B.
Bahasa di dunia kerja
Sudah saya terangkan di
artikel sebelumnya, bagaimana peranan bahasa dalam dunia kerja. Namun kali ini
akan saya tambahkan poin-poin terpenting dalam peranan bahasa dalam dunia kerja.
Bila seseorang sudah
menamatkan pendidikannya sudah secara harfiah orang tersebut mengimplementasikan
ilmu yang sudah dia pelajari di sekolah ia terapkan pada masyarat atau dunia
kerja. Bukan hanya secara kecerdasan ilmu pengetahuan saja yang dibutuhkan
dalam mencari pekerjaan, namun kecakapan berbahasa dan intelektualitas sudah
ada dalam poin bagi industri atau perusahaan dalam mencari calon tenaga
kerjanya.
Apalagi bila industri
atau perusahaan tersebut sudah berkancah di dunia internaional. Tentu bukan
hanya berbahasa indonesia saja yang diperlukan namun kita harus mampu berbahasa
asing. Karena tentu perusahaan tersebut sering berhubungan dengan orang asing
dan lintas antar negara dalam mengembangkan bisnisnya.
Kecakapan dalam
berbahasa asing juga dapat menjadi poin tersendiri bagi kita karena bukan tidak
mungkin kita bisa mendapat promosi dari perusahaan di sekolahkan lagi di luar
negeri.
Jika kita bekerja di
suatu perusahaan jurnalistik, tentunya perusahaan menutut kita untuk dapat
menyampaikan berita atau informasi yang isinya dapat diterima dan dimengerti
oleh pembaca.
Maka oleh sebab itu
pentingnya kecakapan berbahasa secara lisan ataupun tertulis dalam mencari
pekerjaan.