BAB 6
MANUSIA DAN PENDERITAAN
1. Pengertian Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal
dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita
artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan
dapat berupa penderitaan lahir atau batin atau lahir dan batin. Penderitaan
termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat,
ada yang berat, ada yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan
berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu pristiwa yang dianggap
penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain.
Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit kembali bagi
seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencpai kenikmatan dan kebahagiaan.
2. Pengertian Siksaan
Siksaan atau penyiksaan (Bahasa Inggris: torture) digunakan
untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan hati
korban. Segala tindakan yang menyebabkan penderitaan, baik secara fisik maupun
psikologis, yang dengan sengaja dilakukkan terhadap seseorang dengan tujuan
intimidasi, balas dendam, hukuman, sadisme, pemaksaan informasi, atau
mendapatkan pengakuan palsu untuk propaganda atau tujuan politik dapat disebut
sebagai penyiksaan. Siksaan dapat digunakan sebagai suatu cara interogasi untuk
mendapatkan pengakuan. Siksaan juga dapat digunakan sebagai metode pemaksaan
atau sebagai alat untuk mengendalikan kelompok yang dianggap sebagai ancaman
bagi suatu pemerintah. Sepanjang sejarah, siksaan telah juga digunakan sebagai
cara untuk memaksakan pindah agama atau cuci otak politik.
2.1 Tiga Siksaan Bersifat Psikis
Ø Kebimbangan, siksaan
ini terjadi ketika manusia sulit untuk menentukan pilihan yang mana akan meraka
ambil dan mereka tidak ambil. Situasi ini sangat membuat psikis manusia tidak
stabil dan butuh pertimbangan yang amat sangat sulit.
Ø Kesepian, merupakan
perasaan sepi yang amat sangat tidak diinginkan oleh setiap manusia. Pada
hakikatnya manusia itu adalah makhluk yang bersosial ,hidup bersama dan tidak
hidup seorang diri.Faktor ini dapat mengakibatkan depresi kejiwaan yang berat
dan merupakan siksaan paling mendalam yang menimpa rohani manusia
Ø Ketakutan, adalah
suatu reaksi psikis emosional terhadap sesuatu yang ditakuti oleh manusia.
Ø Rasa takut ini dapat
menimbulkan traumatik yang amat mendalam. Dampaknya manusia bisa kehilangan
akal pikirannya dan membuat manusia berkejatuhan mental.
3. Kekalutan Mental
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai
kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental adalah gangguan
kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus
diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar.
3.1 Gejala Seseorang yang Mengalami Kekalutan Mental
Ø Nampak pada jasmani
yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
Ø Nampak pada
kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah
marah
3.2 Tahap-tahap Gangguan Kejiwaan
Ø Gangguan kejiwaan
nampak pada gejala-gejala kehidupan si penderita bais jasmana maupun rokhani
Ø Usaha mempertahankan
diri dengan cara negative
Ø Kekalutan merupakan
titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalam gangguan
3.3 Sebab-sebab timbulnya Kekalutan Mental
Ø Kepribadian yang
lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna
Ø Terjadinya konflik
sosial budaya
Ø Cara pematangan batin
yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial
3.4 Proses-proses Kekalutan Mental
Proses
kekalutan mental yang dialami seseorang mendorongnya kearah positif dan
negative. Posotf; trauma jiwa yang dialami dijawab dengan baik sebgai usaha
agar tetap survey dalam hidup, misalnya melakukan sholat tahajut, ataupun
melakukan kegiatan yang positif setelah kejatuhan dalam hidupnya. Negatif;
trauma yang dialami diperlarutkan sehingga yang bersangkutan mengalami
fustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan.
Bentuk fustasi antara lain :
Ø Agresi berupa
kamarahan yang meluap-luap akibat emosi yang tak terkendali dan secara fisik
berakibat mudah terjadi Hypertensi atau tindakan sadis yang dapat membahayakan
orang sekitarnya
Ø Regresi adalah
kembali pada pola perilaku yang primitive atau kekanak-kanakan
Ø Fiksasi adalah
peletakan pembatasan pada satu pola yang sama (tetap) misalnya dengan membisu
Ø Proyeksi merupakan
usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang
negative kepada orang lain
Ø Identifikasi adalah
menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya
Ø Narsisme adalah self
love yang berlebihan sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih superior
dari paa orang lain
Ø Autisme ialah menutup
diri secara total dari dunia riil, tidak mau berkomunikasi dengan orang lain,
ia puas dengan fantasinya sendiri yagn dapat menjurus ke sifat yang sinting.
Dalam
materi ini kita dapet mengetahui tentang apa itu penderitaan, Kehidupan manusia
tidak akan datar pasti bergelombang maksudnya pasti ada yang enak dan tidak
enak nya, sebut saja yang tidak enak penderitaan. Dalam menghadapi penderitaan
setiap orang pasti melakukan hal yang berbeda untuk menahan atau menyikapinya,
ada yang menyikapinya dengan tindakan positif dan negatif, misalkan yang
positif ia akan lebih berusaha agar tidak mendapatkan penderitaan yang ia sudah
alami bahkan bisa menjadikannya sebagai sebuah peluang dalam melakukang sebuah
inovasi baru, sedangkan yang negatif ia akan trauma dan membuat kondisi ia
menjadi labil karena terlalu berlebihan mengikapi penderitaannya dan bahkan
sampai ingin bunuh diri. Untuk itu kesehatan rohani setiap orang harus dijaga
agar terhindar dari kekalutan mental yang bisa merusak psikis kita.
4. Penderitaan dan Perjuangan
Penderitaan memang
selalu hadir dalam kehidupan kita, tidak berarti hidup adalah menderita / hidup
adalah untuk penderitaan. namun "Hidup adalah Berjuang karena Hidup adalah
Perjuangan". Jadi mau tidak mau kita selalu dituntut untuk terus berjuang
dlam hal apapun. dan percayalah bahwa tidak ada sesuatu yang sia - sia. Setelah
perjuangan terlaksana dan pasrah kepada Tuhan. maka dari itulah gunanya
bersosialisasi, dengan bersosialisasi
kita dapat saling membantu dalam susah maupun senang dengan sesama manusia dalam menyelesaikan masalah dan menyelesaikan penderitaan. namun jangan lupa disertai doa pula.
Manusia hanya merencanakan selebihnya adalah kehendak Tuhan.
Waspada akan penderitaan boleh dalam berbagai hal namun tetap kita tidak dapat menghindar dari penderitaan, satu - satunya jalan keluar adalah dengan melewatinya. Hal ini nampak bila ditinjau jenjang karir sejarah orang - orang besar disekitar kita yang benar - benar berhasil oleh karena usahanya sendiri dan bantuan Tuhan.
Penderitaan kerap kali disebar luaskan dan diumumkan di berbagai media layaknya Surat Kabar, TV, Radio, Internet dengan maksud mengetuk hati kita selaku pembaca dan pendengar media untuk menggerakan rasa empati* rasa kemanusiaan agar dapat turut berbelasungkawa atas penderitaan yang terjadi dan selaku manusia sosial yang saling tolong menolog megggerakan hati kita untuk membantu mereka yang menderita karena bencana, dan penderitaan lainnya.
Penyebab penderitaan banyak disebabkan oleh berbagai hal di bawah ini :
kita dapat saling membantu dalam susah maupun senang dengan sesama manusia dalam menyelesaikan masalah dan menyelesaikan penderitaan. namun jangan lupa disertai doa pula.
Manusia hanya merencanakan selebihnya adalah kehendak Tuhan.
Waspada akan penderitaan boleh dalam berbagai hal namun tetap kita tidak dapat menghindar dari penderitaan, satu - satunya jalan keluar adalah dengan melewatinya. Hal ini nampak bila ditinjau jenjang karir sejarah orang - orang besar disekitar kita yang benar - benar berhasil oleh karena usahanya sendiri dan bantuan Tuhan.
Penderitaan kerap kali disebar luaskan dan diumumkan di berbagai media layaknya Surat Kabar, TV, Radio, Internet dengan maksud mengetuk hati kita selaku pembaca dan pendengar media untuk menggerakan rasa empati* rasa kemanusiaan agar dapat turut berbelasungkawa atas penderitaan yang terjadi dan selaku manusia sosial yang saling tolong menolog megggerakan hati kita untuk membantu mereka yang menderita karena bencana, dan penderitaan lainnya.
Penyebab penderitaan banyak disebabkan oleh berbagai hal di bawah ini :
Ø Hubungan tidak baik
antara manusia dengan manusia yang mengakibatkan penderitaan didasari rasa
dengki, iri, sakit hati, kejam serta alasan lain yang mendasari perbuatan buruk
manusia lain terhadap sesama yang dapat memicu penderitaan entah itu dari
korban yang mengalami maupun pelaku yang mengalami derita.
Ø Hubuan tidak baik
antara manusia dengan Alam yang mengakibatkan bencana, kurangnya kesadaran
manusia untuk merawat alam dan bahkan manusia yang sengaja merusak alam dengan
Ø Ketamakan hanya
karena masalah uang sehingga terjadi berbagai becana seperti Longsor.
Ø Penderitaan karena
cobaan, disini kita dituntut akan kesetiaan kita melalui suatu cobaan dan
percayalah bahwa Tuhan tidak akan meberikan suatu cobaan diluar kemampuan
umat-Nya.
berbagai pengaruh dari penderitaan dapat dikategorikan bersifat positif dan negatif tergantung dari bagaimana manusia menghadapi kenyataan ini,
apabila menyikapi secara positif dengan mudah ia bisa menepis pegaruh penderitaan itu dengan contoh motto yang telah saya berikan bahwa
"Hidup adalah Berjuang karena Hidup adalah Perjuangan". jadi dia bisa kuat menghadapi penderitaan da selalu berusaha kuat untuk menghadapi penderitaan.
Lawannya adalah sika negatif dalam menghadapi penderitaan, ini efek terparahnya yakni penyesalan, minder berlebihan, tidak bahagia, selalu putus asa manusia mudah
meyerah dalam hidup dan tidak sedikit yang lebih memilih mati meskipun mati bukanlah cara untuk menyelesaikan penderitaan.
5. Hubungan Penderitaan, Media Masa Dan
Seniman
Dalam dunia modern sekarang ini kemungkinan terjadi
penderitaan itu sangat besar. Hal ini dibuktikan dengan kemajuan teknologi yang
sangat pesat. Penciptaan bom atom, reaktor nuklir, pabrik senjata, peluru
kendali, pabrik bahan kimia merupakan sumber peluang terjadinya penderitaan
manusia.
Beberapa sebab lain yang menimbulkan penderitaan manusai
adalah kecelakaan, bencana alam dan lain-lain. Contohnya tenggelamnya kapal
laut, meletusnya gunue berapi, tsunami dan sebagainya bisa membuat manusia
menderita karena bencana tersebut.
Berita mengenai penderitaan manusia silih berganti mengisi
lembaran koran, layar kaca dan berbagai media lainnya. Berita-berita tersebut
ditayangkan dimaksudkan agar semua orang yang menyaksikan tau melihat ikut
merasakan penderitaan sesamanya. Dengan demikian diharapkan dapat menggugah
hati manusia untuk bebuat sesuatu. Nyatanya tidak sedikit bantuan dari para
dermawan untuk meringankan penderitaan dan penyelamatan dari musinbah tersebut.
Bantuan bisa datang secara perseorangan atau kelompok atau bisa juga dari
sebuah oraganusasi tertentu.
Media masa merupakan alat yang paling tepat untuk
mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan kepada masyarkan luas. Dengan
demikian masyarakat dapat dengan segera meliai untuk menentukan sikap antara
manusia terutama yang bersimpati. Tetapi tidak kalah pentingnya komunikasi yang
dilakukan para seniman melalui karya, sehingga para pembaca, penonton dapat
menkhayati penderitaan sekaligus keindahan karya seni.
6. Penyebab Penderitaan
Penderitaan-penderitaan yang di alami dalam kehidupan manusia mempunyai beberapa
penyebab yaitu :
1. Perbuatan Buruk Manusia
Penderitaan-penderitaan yang di alami dalam kehidupan manusia mempunyai beberapa
penyebab yaitu :
1. Perbuatan Buruk Manusia
Penderitaan yang terjadi dalam kehidupan manusia bisa di
sebabkan oleh perbuatan buruk yang di lakukan oleh manusia. Perbuatan tersebut
bisa menimbulkan derita bagi dirinya sendiri maupun bagi orang lain. Derita
yang di timbulkan merupakan nasib yang harus di terima. Nasib tersebut hanya
bisa kita sendiri yang menentukan. Penderitaan bisa berakhir jika kita
menghadapinya dengan ikhlas dan optimis.
Perbuatan buruk yang di lakukan oleh manusia dapat menimbulkan dampak terhadap
lingkungan sekitar seperti :
Perbuatan buruk yang di lakukan oleh manusia dapat menimbulkan dampak terhadap
lingkungan sekitar seperti :
a. Terhadap Orang Lain
Perbuatan buruk manusia
bisa menimbulkan derita bagi orang lain, hal ini sangat membuat phyisik dan
phisikologi orang yang menderita bisa terganggu. Banyak contoh realita yang
bisa kita lihat, salah satunya adalah perbuatan buruk majikan yang memperkosa,
menyekap, dan menyiksa pembantu rumah tangga. Hal ini sangat membuat derita
bagi pembantu tersebut dan memang sewajarnya jika majikan yang tak bermoral
tersebut di berikan ganjaran yang setimpal. Jadi, perbuatan buruk yang di seseorang
bisa menimbulkan derita bagi orang lain.
b. Tehadap Alam Lingkungan
Perbuatan buruk manusia terhadap alam lingkungan juga
menjadi penyebab penderitaan bagi manusia lainnya, tetapi sayang manusia tidak
mau menyadari perbuatannya itu. mungkin kesadaran itu bisa timbul setelah
terjadi musibah yang mengakibatkan penderitaan bagi manusia. Beberapa contoh
konkrit perbuatan tersebut adalah membabat hutan lindung yang mengakibatkan
tanah longsor, membuang sampah sembarangan yang menyebabkan banjir, dan membuang
limbah sembarangan yang mengakibatkan pencemaran air serta berbagai penyakit.
Seharusnya kita harus lebih menyadari akibat yang akan di timbulkan karena
perbuatan buruk kita.
7. Pengaruh Penderitaan
Kita sudah tahu bahwa
faktor – faktor yang mempengaruhi penderitaan itu adalah faktor internal dan
faktor eksternal. Eksternal datangnya dari luar diri manusia. Factor ini dapat
dibedakan atas dua macam ; yaitu eksternal murni dan tak murni. Eksternal murni
adalah penyebab yang benar – benar berasal dari luar diri manusia yang
bersangkutan. Penderitaan itu tidak bukan merupakan akibat ulah manusia yang
bersangkutan.
Orang yang mengalami
penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam
dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif.
Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus
asa, ingin bunuh diri, Sikap ini diungkapkan dalam peribahasa "Sesal
dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna" ,"nasib sudah menjadi
bubur".
Kelanjutan dari sikap
negatif ini dapat timbul sikap anti, misalnya anti kawin atau tidak mau kawin,
tidak punya gairah hidup. Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi
penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan
perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya
bagian dari kehidupan.
Sikap positif
biasanya kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin timbul sikap keras atau
sikap anti, misalnya anti kawin paksa, ia berjuang menentang kawin paksa, anti
ibu tiri,ia berjuang menentang kekerasan dan lain-lainnya Apabila sikap negatif
dan positif ini dikomunikasikan oleh para seniman kepada para pembaca,
penonton, maka para pembaca, para penonton akan memberikan penilainnya.
Penilaian itu dapat
berupa kemauan untuk mengadakan perubahan nilai-nilai kehidupan dalam
masyarakat dengan tujuan perbaikan keadaan. Keadaan yang sudah tidak sesuai
ditinggalkan dan diganti dengan keadaan yang lebih sesuai, keadaan yang berupa
hambatan harus disingkirkan.
REFERENSI :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar