WASGITEL, AROMA TEH POCi DARI TEGAL...
Sejak abad ke 17 budaya nge-Teh sudah menjadi tradisi bagi warga tegal, budaya dari turun temurun ini telah menjadikan kota tegal sebagai ikon Teh Poci. Bukan hanya dikenal sebagai warungnya saja yaitu warteg ( warung tegal ) sebagian orang indonesia mengenal kota ini sebagai pemproduksi teh terbesar di Jawa.
Tradisi moci sudah sangat melekat bagi warga tegal, sebagai pengerat tali silaturahmi dan tali persaudaraan, teh yang disajikan secara khusus ini yang membuat bentuk serta rasanya tergolong unik dari cara nge-teh bagi sebagian orang. Teh ini ditempatkan pada tempat khusus yakni dari poci yang terbuat dari tanah liat beserta cangkirnya yang juga terbuat dari tanah liat, sehingga teh poci umumnya disajikan dalam wadah nampan yang berisi poci dan dua buah gelas. Kesemuanya terbuat dari tanah liat.
Biasanya cara penyajian teh yang digunakan dari daun teh hijau yang beraroma wangi melati yang dituang pada poci dengan menggunakan air mendidih, kemudian gula yang dipakai bukan dari gula pasir melainkan memakai gula batu. Aroma beserta rasa yang memikat biasa disebut jakwir-jakwir tegal panggilan teman akrab warga tegal yakni WASGITEL singkatan dari wangi, panas, sepet, legit, lan (dan) kentel (kental).
Tradisi minum poci ini enaknya dinikmati saat berkumpul dengan kerabat maupun teman dekat, sebagai penambah nikmat teh ini juga bisa didampingi dengan tempe mendoan hangat. Suasana ini sebagai bukti bahwa keeratan maupun pengikat persaudaraan dapat dibentuk dari secangkir teh poci wasgitel.
Bukan hanya itu, moci juga menjadi pengiring sarana untuk bereksplorasi bagi para seniman tegal, mereka berpendapat kurang tepat bila mencari inspirasi atau ide kreatif tanpa ditemani dengan poci beraroma wasgitel.
Teh poci WASGITEL ini dapat kita temukan di pinggir-pinggir kota tegal, banyak warung-warung yang menyajikan baik restoran besar maupun dari warung lesehan yang buka setiap matahari terbenam.
Demikian sedikit informasi tentang teh poci beraroma WASGITEL yang hanya terdapat di tegal. Kurang lebihnya mohon maaf, semoga bermanfaat. Wassalam...
FeryTanjaya-Bekasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar